Sebenarnya saya ingin mem-post ini ketika liburan usai. Tetapi, berhubung belum ada gambarnya saya belum mem-postnya. Namun hingga sekarang, saya belum bisa mengunggah gambarnya karena keterbatasan materi yang saya miliki. Maaf dan selamat membaca.
Ujian nasional SMA kali ini berlangsung mulai 20 April 2009. Saya beserta anak-anak kelas XI lainnya dan anak-anak kelas X sudah diliburkan sejak tiga hari sebelumnya. Ini merupakan kabar gembira, karena selama seminggu penuh kami bebas dari PR harian, piket, uang kas dan lain-lain. Tetapi ini juga merupakan kabar buruk bagi saya maupun anak-anak lain yang senasib dengan saya. Tidak sekolah berarti tidak ada uang, tidak bisa jajan, tidak bisa beli pulsa, tidak jalan-jalan dan yang lebih parah bagi saya dari itu, tidak bisa online. Yah… kecuali bagi mereka yang memiliki tabungan.
Maka apa yang bisa saya kerjakan? Yah… paling hanya di rumah, tidur, makan, ibadah, nonton TV, dengar radio, main komputer, dan tentu saja sebagai anak yang “baik” (alah…) membantu orang tua. Apakah itu? Nyuci, ngepel, nyapu, nyetrika? Bukan yang itu. Kapanpun, saya selalu membantu orang tua saya untuk melayani pembeli (alah sombong…), tapi bukan maksud sombong atau pamer ya! Namun, ketika waktu luang dan dagangan habis, terkadang saya berbelanja, bukan ke supermarket tetapi ke agen warung atau… apalah itu.
Seperti biasa, sepeda hijau selalu menemani saya. Selain uang dan daftar belanjaan, saya juga membawa tali. Lho, memang disana tidak disediakan tali? Disediakan, tetapi tali itu kurang kuat, tali ini sering kali putus jika mengikat belanjaan yang berat-berat sehingga kerapkali menyusahkan saya. Memang tali yang saya bawa sudah terlihat tua dan lusuh, tetapi tali itu masih kuat karena memang dipintal dari benang secara khusus. Saya tidak mengeluh soal itu, hanya saja saya merasa, kata anak-anak sih itu namanya, ilfil.
Saya memikirkan jika orang lain melihat saya tetap menggunakan tali itu meskipun saya bebas meminta tali untuk mengikat belanjaan ke sepeda saya. Mungkin mereka berpikir bahwa tali itu dari paranormal agar dagangan saya menjadi laris, he, he, he… Namun, ketika saya katakan hal ini kepada ibu saya, beliau mengatakan: “Makanya pake tali rapia aja!”.
Nyatanya saya tetap menggunakan tali itu. Mudah-mudahan tidak ada orang yang menyangka bahwa saya tergolong musyrik seperti itu. Karena alasan saya menggunakan tali itu adalah disebabkan keefektifan tali itu, selain juga karena saya malas dan malu untuk meminta tali ke mbak petugasnya, saya rasa saya telah berpartisipasi dalam program go green karena saya memakai tali yang sama setiap berbelanja atau yang bahasa kerennya itu reuse he, he, he… Terima kasih… Terima kasih…