Ups and downs of a boy with a bicycle, and with frills knowledge and whatever it.
Showing posts with label Saya.... Show all posts
Showing posts with label Saya.... Show all posts

Saturday, February 12, 2011

Resign

Source
Haha, mungkin sudah agak terlambat untuk menyampaikannya, tapi ini adalah tentang saya, hehe... saya yang mengundurkan diri dari pekerjaan saya di sebuah perusahaan milik Jepang [padahal nyari kerja itu susah]. Mungkin dari teman-teman ada yang akan membutuhkan referensi tentang ini. Let's check it out...

Wednesday, October 13, 2010

BM [Bebas Membayar]

Sumber
Salam sobat sepeda hijau... Beberapa waktu lalu dalam perjalanan saya, saya melihat kejadian seperti ini [lihat foto]. Adakah di antara sobat-sobat sekalian yang pernah melihatnya juga? Atau bahkan mengalaminya? Hya, terlihat lucu bukan? Beberapa anak dengan polosnya menumpang mobil pick up, atau di tempat saya tinggal lebih akrab disebut “mobil bak", yang tidak dikenal siapa pengemudinya demi pulang ke rumah yang jaraknya mungkin agak jauh dari sekolah dengan seru, menyenangkan, tidak lelah [menghemat tenaga], cepat [menghemat waktu] dan gratis [menghemat uang]:D, atau mungkin hanya untuk kesenangan dan sensasi semata.

Tuesday, September 28, 2010

Tinggalkan Proses

27 September 2010 malam, ketika saya hendak sholat isya' di masjid depan rumah, ada kupu-kupu berwarna coklat yang lebar kedua sayapnya selebar dua telapak tangan saya [beneran lho, saya sempet ngukur] hinggap di kusen pintu masjid [sayang ga ada kamera buat dokumentasi :'(, dan gambar di samping adalah hasil gugling :D].

Setelah saya cari referensi di internyet [eh salah, harusnya internet XD], ternyata kupu-kupu besar yang saya lihat itu adalah seekor ngengat, mungkin itu adalah ngengat atlas atau attacus atlas [karena memang benar-benar mirip] yang notabene merupakan ngengat terbesar di dunia, wow. O.O


Tuesday, December 22, 2009

Bike Examination

Hello Friends of Sepeda Hijau.. How are you? Hopefully in good health. I want to say now is: At last the first semester exams came to an end ... But, interesting as English exam on Saturday, December 12, 2009, there were reading the text contents of the bicycle. And immediately it occurred to me that this will be my post on sepedahijau.blogspot.com. In a flash I had been working on this problem.
Riding a bicycle is a great way to get around. Bicycles are quiet, fun to ride, and you don’t need gas or electricity to make them go. You just use the power of your legs!

Saturday, September 19, 2009

Award kedua

WOW, dapat Award lagi nih... Lagi-lagi dari Kak Jhoniku, He3x_
Award kali ini bernuansa kecintaan terhadap tanah air kami, yaitu Indonesia. Biarpun saya apatis, tapi saya tetap memiliki kebanggaan atas bangsa ini. Dan seperti Award-award lainnya, award inipun dilengkapi tugas yang harus diselesaikan, ini dia:
1. Buat puisi singkat atau kata-kata atau pesan, pokoknya mengenai Indonesia sebagai bukti kecintaan pada negeri ini....
2. Bagikan ke 10 teman yang lain, para blogger tanah air yang senantiasa memiliki dedikasi dan peduli terhadap segala aset dan budaya bangsa.

Dan, mari kita lihat hasil tugas dari saya...
Mana suara drumnya?
Drrrrrrrrrrrrr......(nah gitu dong...)
Tugas pertama:
"Indonesialah tempatku -memperoleh hidayah, kreatifitas, keluarga, teman, kehidupan, sandang, pangan, papan dan segala yang membuatku hidup- untuk membuat lesung pipi ini."
He3x... Bagus nggak?

Langsung saja ke tugas kedua:
Opiq
Noer
lidah-kita (nggak tahu nama pemiliknyanya, hi3x_)
Kak Lukman
Maaf tugas ke-2nya cuma sampai 4, karena selain kak Jhoni, saya tidak punya teman lain selain itu. Huh_

Selain itu yang membuat saya bangga dari Indonesia adalah predikat saya sebagai orang jawa yang terkenal akan keramahannya (yaaa meski nngak semuanya ramah, hi3x_)

Yaaa, mungkin untuk saat ini cukup sekian, terima kasih untuk kak Jhoni yang selalu mendukung saya. Tak lupa jua terima kasih untuk pengunjung http://sepedahijau.blogspot.com/.
Terima kasih.



Wednesday, August 12, 2009

Awardku yang Pertama

Sebelumnya maaf kalo saya jarang blogging. Boleh kan saya menjelaskan alasannya? Terima kasih. Itu terjadi karena saya sekarang telah menginjak kelas XII SMA dan sebentar lagi UN. Selain itu juga karena banyak kegiatan ekskul pada tahun ajaran baru sekaligus menjelang pergantian kepengurusan. Jadi, begitulah, mengapa saya jarang blogging dan jarang posting. Terima kasih.
Setelah sekian lama (baru juga beberapa bulan) nge-blog, akhirnya saya dapet AWARD yang PERTAMA, ini dari kak Jhoni (Satu-satunya temen saya yang setia menemani saya dalm berjuang untuk nge-blog. Setidaknya sampai sekarang, sampai artikel ini diposkan). Ini dia awardnya:



Dan untuk memenuhinya, saya di-sunnah-kan mengisi Pe’eR, ini dia (beserta jawaban dari saya):

PR DARI TEMEN UNTUK TEMEN.
1. nama sekolah;
SAKURA (SMAN 1 Cikarang Utara).

2. nama ketua kelas;
Saya jadi ketua kelas hanya saat kelas XII (kelas 3 SMA)

3. jabatan dikelas;
Saya pernah jadi orang teralim, yaitu pas kelas XI.

4. guru paling KILLER;
Kalo yang dimaksud itu guru yang nakutin, ada beberapa nama, tapi mohon maaf untuk beliau yang namanya disebut dibawah ini:
Bapak Adar (guru sosiologi kelas X)
Ibu Bangun (guru fisika kelas XI)
Bapak Sapta – akrab dipanggil Pak Babay (guru olah raga kelas XI)
Ibu Ida (guru fisika kelas XII)
Tapi, lama-kelamaan biasa aja tuh. He3x_

5. nama kepala sekolah;
Waktu saya SMA, kepala sekolahnya sempat ganti:
Kelas X sampai kelas XI: Ibu Hj. Sri Harnani
Kelas XII: Bapak Asep Saepulloh

6. nama wakil kepala sekolah;
Kalo nggak salah sih ini:
Periode X-XI
Wakasek kesiswaan : Ibu Nani Karmini
Wakasek kurikulum : Bapak Sopyan
Wakasek sarana : Bapak Agus Komar (Akom)
Periode XII
Wakasek kesiswaan : Ibu Entin dan Bapak Hidayat
Wakasek kurikulum : Ibu Sri Wahyuni dan Bapak Adar
Wakasek sarana : Bapak Didi

7. ketua kelas (apakah saya pernah menjadi ketua kelas???);
SMA : Sekali
SMP : Never
SD : Sekali
Saya termasuk orang yang “apatis”, jadi walaupun disuruh kadang-kadang saya nggak mau.

8. pelajaran paling tidak disukai;
Kimia, soalnya gurunya ribed.
Sejarah, soalnya saya orang yang apatis.

9. kegiatan rutin dikelas;
Menyendiri sambil carat-coret buku.

10. skorsing;
Cuma suruh tanda tangan surat perjanjian dan bersumpah untuk mengikuti upacara bendera 17an.

11. hukuman!!!;
Pernah dijemur waktu SMP karena ngobrak-abrik kelas.

12. bikin PR dikelas;
Sering banget, apalagi kelas XII.

13. pengaturan tempat duduk;
Berdua-dua juga. Tapi rolling, katanya sih biar nggak jereng. Ha3x_

14. nomor absen;
Nomor satu penuh penderitaan. Tapi, pernah juga urutan belasan, soalnya ada kakak kelas yang nggak naek sih...

15. jurusan dikelas;
IPA (Ilmu Pengetahuan Akuntansi) he3x...
Tapi, kayaknya cuma pelarian karena nggak cocok di IPS deh_

16. bolos???;
Dispen aja jaraaaaaaaaaaaaaaang banget, apa lagi bolos (nggak pernah). Was-was, takut ketahuan.

17. RAME;
Maksudnya?
Saya sih nggak rame, Cuma asal ngomong “Ssst...” kenceng banget....

18. adek kelas yang RESE??;
Nggak ada sih, cuma, banyak yang minta tulung ke saya...

19. kakak kelas yang RESE??;
Nggak ada sih, paling yang udah akrab aja suka ngecengin.

20. bawa hape ke sekolah;
Saya baru bawa HP pas SMA karena keluarga saya yang berekonomi PAS-PASan. Itu juga hapenya boleh dapet dari nyeles. Jadi, ada yang beli motor, trus dapet hadiah HP dan HPnya dikasih kea ayah saya dan akhirnya buat saya deh (Ayah saya sedikit GAPTEK) he3x...

21. BERANTEM;
Pernah sih, cuma waktu SMP kelas VII, itu pun sama teman sendiri.

22. pelajaran yang paling disukai;
Komputer (TIK).

23. tempat favorit disekolah;
Perpustakaan, masjid dan lab komputer

24. KANTIN;
Jaraaaaaaaaaaaaaaaaang banget, paling cuma buat beli aer minum pas habis olahraga.

25. melanggar peraturan;
Cuma rambut doang yang gondrong, sampe pernah di-grepes-in (cukuran berundak-undak yang nggak karuan, biar siswa cukur cepak sehingga kapok dan nggak gondrong lagi).


HAH, ADA PE’ER KEDUA? YO WIS, TAK KERJA’KE.
1. apa ada sehari dalam hidupmu tanpa melihat warna putih???;
Hmm.... kayaknya nggak.

2. apa kamu pernah mendapat peringkat 3???;
Peringkat lima besar dari SD sampe SMP. SMA cuma sepuluh besar.

3. apa petualangan paling mengerikan yang pernah kamu rasakan???;
Kayaknya nggak ada deh, soalya saya kan nggak aktif ngikutin kegiatan informalnya sekolah, he3x...

4. nama sahabat;
SD : Wahyu Setiawan dan Syahroni.
SMP : Ade Sholehudin, Yuli Yanto, Elvira Nurani... (sipa lagi ya...?)
SMA : Syarifah Noer, Nopri Yuana, Resti Yuliantie, Ferry Maulana, Dian Arindi, Ahyar Sigit Purwadi, Bagus Biantara, Elvira Nurani.

5. alamat email;
uzan0wl@gmail.com

6. berapa orang contact mu di YM;
Nggak bisa YM-an (meski udah belajar, tetep aja gagal).

7. SMILEYS paling kamu suka;
Sama kaya Kak Jhoni; :D, yang senyumnya lebar.

Terima kasih kepada semua pembaca sepedahijau.blogspot.com dan special thanks untuk kak Jhoni (tanpamu, aku serasa sendiri).
Terima kasih.


Saturday, June 13, 2009

Tali Itu

Sebenarnya saya ingin mem-post ini ketika liburan usai. Tetapi, berhubung belum ada gambarnya saya belum mem-postnya. Namun hingga sekarang, saya belum bisa mengunggah gambarnya karena keterbatasan materi yang saya miliki. Maaf dan selamat membaca.
Ujian nasional SMA kali ini berlangsung mulai 20 April 2009. Saya beserta anak-anak kelas XI lainnya dan anak-anak kelas X sudah diliburkan sejak tiga hari sebelumnya. Ini merupakan kabar gembira, karena selama seminggu penuh kami bebas dari PR harian, piket, uang kas dan lain-lain. Tetapi ini juga merupakan kabar buruk bagi saya maupun anak-anak lain yang senasib dengan saya. Tidak sekolah berarti tidak ada uang, tidak bisa jajan, tidak bisa beli pulsa, tidak jalan-jalan dan yang lebih parah bagi saya dari itu, tidak bisa online. Yah… kecuali bagi mereka yang memiliki tabungan.
Maka apa yang bisa saya kerjakan? Yah… paling hanya di rumah, tidur, makan, ibadah, nonton TV, dengar radio, main komputer, dan tentu saja sebagai anak yang “baik” (alah…) membantu orang tua. Apakah itu? Nyuci, ngepel, nyapu, nyetrika? Bukan yang itu. Kapanpun, saya selalu membantu orang tua saya untuk melayani pembeli (alah sombong…), tapi bukan maksud sombong atau pamer ya! Namun, ketika waktu luang dan dagangan habis, terkadang saya berbelanja, bukan ke supermarket tetapi ke agen warung atau… apalah itu.
Seperti biasa, sepeda hijau selalu menemani saya. Selain uang dan daftar belanjaan, saya juga membawa tali. Lho, memang disana tidak disediakan tali? Disediakan, tetapi tali itu kurang kuat, tali ini sering kali putus jika mengikat belanjaan yang berat-berat sehingga kerapkali menyusahkan saya. Memang tali yang saya bawa sudah terlihat tua dan lusuh, tetapi tali itu masih kuat karena memang dipintal dari benang secara khusus. Saya tidak mengeluh soal itu, hanya saja saya merasa, kata anak-anak sih itu namanya, ilfil.
Saya memikirkan jika orang lain melihat saya tetap menggunakan tali itu meskipun saya bebas meminta tali untuk mengikat belanjaan ke sepeda saya. Mungkin mereka berpikir bahwa tali itu dari paranormal agar dagangan saya menjadi laris, he, he, he… Namun, ketika saya katakan hal ini kepada ibu saya, beliau mengatakan: “Makanya pake tali rapia aja!”.
Nyatanya saya tetap menggunakan tali itu. Mudah-mudahan tidak ada orang yang menyangka bahwa saya tergolong musyrik seperti itu. Karena alasan saya menggunakan tali itu adalah disebabkan keefektifan tali itu, selain juga karena saya malas dan malu untuk meminta tali ke mbak petugasnya, saya rasa saya telah berpartisipasi dalam program go green karena saya memakai tali yang sama setiap berbelanja atau yang bahasa kerennya itu reuse he, he, he… Terima kasih… Terima kasih…

Wednesday, May 20, 2009

Hah, Sepedaku Hilang?!

Awal saya naik sepeda, saya was-was dengan keberadaannya, karena disamping mudah dicuri, itulah satu-satunya sepeda siswa yang setiap hari diparkir di parkiran itu, ya… kecuali hari sabtu dan minggu. Selain itu, motor lebih sulit untuk dicuri dibanding sepeda, karena sepeda ringan untuk dijinjing dan hanya menimbulkan suara kecil yang tidak mengundang perhatian. Saya takut sepeda saya satu-satunya sekaligus kendaraan saya satu-satunya itu hilang dicuri orang. Maka dari itu saya selalu membawa gembok dan memasangnya pada jeruji roda belakang serta dikaitkan pada keangka sepeda dan boncengan. Setelah agak lama saya bersepeda ke sekolah, saya mulai yakin bahwa keamanannya terjamin. Akhirnya, saya melepas dan meninggalkan gembok itu dirumah.

Lebih dari satu semesterpun akhirnya terlewat. Sepeda saya tidak pernah hilang dan jika teman saya ingin meminjamnya, mereka selalu meminta izin untuk itu. Walau dengan berat hati, karena khawatir sepeda saya hilang sebab mereka rata-rata tidak terbiasa naik sepeda sehingga ceroboh dan meletakkannya disembarang tempat, akhirnya sayapun coba untuk mengikhlaskannya (untuk dipinjam). Hanya pada beberapa waktu saja teman saya jail untuk memindah parkirkan sepeda saya di tempat lain. Jujur, itu selalu membuat saya khawatir He9x… Ohya, satu-dua kali teman saya yang meminjam sepeda juga sempat membuat saya khawatir, karena mereka menggunakannya begitu lama dan tidak ada kepastiannya kapan akan dikembalikan.

Akhirnya, hari yang saya khawatirkan itupun tiba. Tanggal 30 April 2009. Semua berawal seperti biasa, dengan berusaha agar selalu tersenyum saya menjalani hari. Namun, ketika saya pulang, saya bertemu dengan penjaga sekolah yang tak lama menasihati saya, “… Kamu kan bawa sepeda, jangan lupa dikunci, kan…”, itulah sedikit kata-kata yang masih saya ingat, saya tidak terlalu memperhatikan karena terbawa emosi. Beliau menyebutkan nama seseorang yang telah mengambil sepeda saya tanpa izin. Memang orang itu (sebut saja X) bukan termasuk anggota staf sekolah, tetapi ia memang berada disekolah hampir disetiap harinya. Rasa kesal dan sedih pun bercampur menjadi satu di dalam diri saya.

Sebelum itu, sebelum saya bertemu dengan penjaga sekolah, saya terlebih dahulu menemui pak satpam. Mengapa? Karena ketika saya hendak mengambil sepeda saya untuk pulang, saya temui sepeda saya tidak… tidak… tidak bisa dijalankan karena jeruji roda depanya digembok bersama dengan garpu sepeda. Jadi tujuan saya menemui pak satpam yaitu bertanya kepada pak satpam siapa pemilik gembok dan siapa yang mengunci sepeda saya dengan gembok itu? Dan ternyata gembok itu milik beliau karena memang tadi sempat dibawa tanpa izin oleh X. Dan juga, saya bertemu dengan penjaga sekolah karena beliau berada di pos dan pak satpam sedang berada di jalan ketika saya hendak memulangkan gembok beserta kuncinya kepada pak satpam di pos.

Ini memberi hikmah dan pelajaran kepada saya untuk selalu berhati-hati dan “sedia payung sebelum hujan”, dan semoga teman-teman juga dapat mengambil hikmah dari peristiwa yang telah saya alami ini. Terima kasih.



Saturday, April 4, 2009

Sahabat Biru

Ku beranjak dari tidurku. Hari ini adalah hari yang telah direncanakan, yaitu hari pelaksanaan manasik haji atau bahasa kerennya adalah simulasi praktik ibadah haji. Sabtu, 28 Maret 2009, ku kira akan menjadi hari yang membosankan karena mulai jam 08.00 WIB-13.00 WIB saya harus berdesak-desakan dibawah terik matahari. Namun, ketika dijalani, acara ini lumayan menyenangkan ditambah lagi acarany hanya sampai pukul 09.30 WIB. Mungkin dalam praktik aslinya, kegiatan ini sangat jauh lebih menyenangkan.

Ketika acara telah selesai, saya duduk-duduk di panggung kecil dekat lapangan. Ketika saya mulai merasa bosan, saya pun pergi ke perpustakaan untuk mencari bahan bacaan, atau setidaknya mengganti suasana. Tak lama handphone saya bergetar, saya menduga siapa yang menelepon. Benar, dialah Udin, Ade Sholehuddin, seorang sahabat saya ketika duduk di bangku SMP. Hingga saat ini, Udin sepertinya banyak mengalami kemajuan, kini ia seorang ketua OSIS di SMAnya, ia juga lebih dewasa dalam menghadapi cobaan dalam hidupnya, dan entah apalagi kemajuan yang ia alami semenjak lulus dari bangku SMP bersamaku. Udin memang seorang yang baik, ramah dan sopan, ia juga memiliki kharisma yang khas.

Setelah bertemu di pintu gerbang sokolah dan berkunjung sebentar ke perpustakaan, kami memutuskan untuk ke rumah saya. Tidak terlalu lama kami berada di rumah saya, kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan. Hanya sekedar berjalan-jalan sambil ngobrol dan mungkin menemukan sesuatu yang bisa kami beli, yah, walaupun hanya sekedar jajanan kecil. Setelah lelah berjalan-jalan dibawah terik matahari, kami segera menuju ke rumah Udin untuk beristirahat. Kembali, kami mengingat dan bercerita kenangan-kenangan ketika masih SMP sambil tertawa. Pukul 13.05WIB saya memutuskan untuk pulang, Udin mengantarkan saya menuju rumah, setidaknya sampai jalan untuk keluar dari gang menuju rumahnya. Tak disangka tak diduga, kami bertemu dengan teman SMP kami yaitu Siti Nur Jihad yang dalam perjalanan pulang dari mengatar ibunya. Kami pun saling bertanya jawab sebentar dan berpisah. Tak juga lama setelah itu, saya berpisah dengan Udin.

Ternyata hari ini sangat berbeda dan menyenangkan. Dapat bertemu dengan sahabat lama, berjalan-jalan, berbagi cerita, dan saling meminta dan memberi bantuan. Setibanya dirumah, saya berpikir, begitu menyenangkannya memiliki sahabat yang begitu baik terhadap kita. Tak mau terpikir olehku bagaimana nanti jika suatu saat, entah karena alasan apa, kami berpisah dan saya tinggal sendiri, tidak dapat memiliki teman yang setidaknya setara dengannya. Huh... hingga terasa oleh saya sebuah kalimat “kau tak ‘kan pernah tahu apa yang kau miliki, hingga nanti kau kehilangan”.


Tuesday, March 24, 2009

Romy Rafael

Malam minggu kemarin, tanggal 21 Maret 2009, saya berangkat ke masjid untuk mengaji. Malam itu saya disamper oleh teman saya yang dahulu satu SMP. Tentunya ya... ia masih teman saya. Tidak ada yang disebut mantan teman dan sebagainya.

Acara dimulai ba’da maghrib. Diawali dengan makan-makan, sholat isya’ berjama’ah, makna Al-Qur’an, makna Al-Hadist dan nasihat. Nah... kali ini yang nasihat adalah Bapak Isun. Beliau adalah pembina remaja di desa kami.

Dalam nasihatnya yang sederhana dan sebentar itu, beliau senantiasa mengingatkan, sebagai generasi muda kita haruslah bisa mandiri, semangat dalam menjalankan kewajiban dan senantiasa berusaha menjauhkan diri dari segala macam perbuatan maksiat. Semuanya itu dilakukan hingga malikat maut menjemput kita. Salam nasihtnya juga, pak Isun sempat menyebut nama seorang entertainer. Siapakah dia? Ya, beliau yang disebutkan pak Isun itu adalah Romy Rafael. Begigi, eh salah ketik, begini katanya: “... sayangnya saya nggak bisa kayak Romy Rafael, kalo bisa, wah... saya akan sugesti kalian biar ngerasain gimana panasnya kalo sentuhan dengan bukan muhrim, wah... panasnya kalo berbuat maksiat, biar kalian nggak melakukan itu...” Wih, ngeri deh...

Mungkin cuma bagian itu yang lebih menarik untuk diposting ketimbang hal-hal menarik lainnya. Yah, sebenernya juga saya tidak ingin posting artikel seperti ini karena saya juga masih banyak pelanggarannya, he, he, he... Yah, begitulah, semoga posting ini dapat juga men-sugesti teman-teman untuk setidaknya mengurangi berbuat pelanggaran-pelanggaran yang menambah dosa (bukan berarti ada pelanggaran yang tidak menambah dosa) serta menjatuhkan kita ke jurang neraka walaupun dengan proses yang bertahap. Terima kasih.


Thursday, March 19, 2009

Pusakawira

Di sekolah saya, SMA Negeri 1 Cikarang Utara, bayak sekali eskul (= ekstra kurikuler) yang berdiri, mulai dari olah raga samapi oleh pikiran. Mungkin bagi mereka (siswa) yang aktif akan mengikuti dan aktif di berbagai macam eskul bahkan mungkin ada yang sampai 4 organisai eskul yang diikutinya. Dan mungkin bagi mereka yang, maaf, tidak aktif atau dengan kata lain, maaf, malas, mereka tidak memilih satupun dari eskul yang ada. Ya... mungkin bukan malas, tapi karena banyak tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan dari masing-masing guru bidang studi, sehingga mereka tidak sempat untuk megikuti eskul.

Berhubung saya termasuk orang yang “malas”, saya hanya mengikuti satu organisasi eskul dari sekian banyak pilihan eskul yang diberikan sekolah. Mau tahu, eskul apa yang saya ikuti? Oke, cekedot...

Pustakawan Siswa SMAN 1 Cikarang Utara, atau disingkat Pusakawira atau teman-teman eskul saya menyebutnya PW (bukan Posisi Wenak lho ya...!). Organisasi yang satu ini katanya (“KATANYA” lho...) merupakan organisasi eskul yang tidak ada di sekolah-sekolah lainnya (gitu deh, soalnya saya belum survei secara ilmiah dan objektif ke seokolah-sekolah lain). Eskul ini berkecimpung dalam pengelolaan perpustakaan, jadi rungannya ya di perpustakaan...

Sebagai anggota, saya cenderung anggota yang tidak baik, kenapa? Karena saya tidak tahu kapan didirikannya eskul pusakawira ini, he3x... Ohya, secara umum kegiatan eskul ini adalah membantu dan dan belajar tentang pengelolaan perpustakaan. Kegiatan lainnya yaitu; mengisi mading (majalah dinding), sosialisasi penggunaan katalog, membuat statistika pengunjung dan peminjam, mengadakan lomba yang berkaitan dengan jurnalistik dan yang paling besar dan sulit adalah studi banding ke perpustakaan lain. Namun, sebagian program kerja ini tidak terlaksana.

Peminat eskul ini cukup banyak pada awalnya, namun seiring berlalunya waktu peminatnyapun berkurang. Mungkin karena ketidak-jelasan program kerja eskul ini. Namun, mereka-mereka yang bertahan memang banyk yang memiliki bakat dalam bidang jurnalistik. Ya, memang tujuan utama eskul ini adalah meningkatkan potensi bagi mereka yang berbakat dalam bidang jurnalistik atau setidaknya bagi mereka yang berminat.

Seperti eskul lainnya, pertemuan diadakan setiap hari sabtu yaitu pukul 08.00 pagi sampai dengan batas waktu yang tidak di tetapkan. Tetapi biasanya, kegiatan selesai sebelum pukul 12.00. Jika diperlukan, hari-hari biasa pun dimanfaatkan untuk bermusyawarah atau mengerjakan sesuatu, baik itu pada waktu istirahat maupun sepulang sekolah. Satu lagi perbedaannya dengan eskul lainnya, eskul yang satu ini memiliki toleransi yang menurut saya cukup besar. Menganggap bahwa pendidikan formal (kepentingan sekolah) dan keperluan pribadi para anggotanya lebih utama dari pada kegiatan eskul ini sendiri. Setidaknya itu menurut saya.

Itulah beberapa positif-negatif ekstrakurikuler Pusakawira ini. Saya begitu salut dengan eskul yang telah membawa saya dan memberi saya pengalaman, “kebebasan” dan kemudahan ini. Terima kasih.

Monday, March 16, 2009

Tergilas Setandar

Teman-teman sepakat mengadakan sebuah acara pada tanggal 8 Maret 2009. Acara ini saya sebut “Gabungan Tiga Desa”. Acara ini dihadiri oleh banyak teman-teman kami yaitu dari desa Cikarang, Tambun, dan Serang. Menurut absen yang dibacakan waktu itu yang saya ingat yaitu sekitar 300 orang hadir di sana. Acara yang berlangsung pukul 09.00 WIB -11.30 WIB ini dibagi tiga, yaitu bagi-bagi ilmu, permainan, dan nasihat.

Desa kami, desa Cikarang, adalah tuan rumah acara ini. Kami bermusyawarah untuk membentuk susunan kepanitiaan. Saya mendapat bagian yang menangani masalah pemarkiran kendaraan teman-teman. Tugas saya yaitu mengarahkan teman-teman untuk memarkir motornya pada tempat yang telah ditentukan serta menyusun atau menatanya. Saat saya menata motor teman-teman agar tempat parkir cukup untuk memuat semua motor itu, jari kaki saya pun terluka. Itu terjadi karena saya tidak memperhatikan letak kaki saya saat saya menarik atau menggeser motor, sehingga jari kaki saya tergilas setandar motor itu. Dan seketika itulah dua jemari kaki saya berlumuran darah.

Perlu saya beri tahu, sayalah satu-satunya orang dengan sepeda saat itu. Baiklah, itu memang kecerobohan saya, tetapi saya berpikir (di luar hukum takdir), seandainya setandar itu adalah setandar sepeda, maka jemari kaki saya tidak akan terluka separah itu, atau bahkan tidak terluka sama sekali. Bukan cengeng, tetapi memang terasa sakit walaupun jemari kaki saya hanya tertekuk sedikit. Maka dari itu, kendarailah sepeda karena–secara ilmu dunia–lebih sedikit resiko untuk celaka. Kendarailah... kendarailah sepeda... kendarailah sepeda itu...!

Saturday, March 14, 2009

Mencium Pa– –r

Jam’at, 6 Februari 2009, tepatnya sekitar pukul 07.30-08.00 WIB. Seperti biasa, saya mengikuti jadwal pelajaran sekolah yaitu mata pelajaran olahraga mulai jam masuk sekolah sampai sembilan puluh menit ke depan. Saat itu adalah hari untuk tes lompat jangkit. Lompat jangkit adalah adalah lompat yang terdiri dari: berlari – tolakan dengan kaki kiri – mendarat dengan kaki kiri – melangkah dengan kaki kanan lalu melompat dan mendarat dengan dua kaki pada bak pasir atau dengan tolakan awal kaki kanan dengan ragkaian yang sama.

Absensi saya pada tahun ini yaitu nomor dua setelah seorang wanita pada absensi pertama. Ketika itu ia melakukan lompat jangkit dengan baik, hanya saja ia sedikit terjatuh seperti orang yang sedang berlutut pada bak pasir. Tak lama setelah jarak dimana ia melompat diukur, segeralah saya berlari secepatnya untuk mendapat tolakan yang baik saat melompat nanti. Saat tiba pada garis dimana saya harus melakukan tolakan, saya mendapati kaki kiri sebagai tolakan, kemudian saya melompat dan bertumpu dengan kaki kiri, setelah itu saya sadar bahwa seharusnya kaki kanan saya yang harus menjadi tumpuan, namun kaki kiri saya telah terlanjur berada didepan kaki kanan saya sehingga reflek kaki kanan saya berusaha mendahului kaki kiri saya, namun kaki kanan saya tersangkut pada kaki kiri saya, maka...

Maka terdengarlah jeritan dari sebagian anak perempuan dan teriakan dari sebagian anak laki-laki karena melihat saya mencium sesuatu yang bukan untuk dicium, yaitu pasir, sebab saya terjatuh tepat di bak pasir dan tepat pula sebagian wajah saya langsung menghantam pasir.

Sesaat sebelum terjatuh saya sempat berpikir bahwa pasti saya akan terjatuh, sehingga saya pasrah saja ketika tubuh saya menghujam pasir. Ada teman saya yang berkomentar bahwa terjatuhnya saya ke pasir seperti terjatuhnya saya ke kasur (mungkin karena saya terlihat pasrah dan tidak melalukan sesuatu, tapi memang seperti itu keadaannya).

Sayapun bangun dari bak pasir dengan berlumuran pasir. Saya tidak merasa terluka karena hanya terasa panas pada kulit yang tergesek dengan pasir, namun ternyata saya mendapat luka yang cukup membuat saya meringis kecil karena perih. Sementara teman-teman segera memberi perhatiannya kepadaku (terima kasih).

Ya... itulah sedikit insiden yang membuat saya mencium pa--r... bukan pacar tapi pasir, he3x...