Ups and downs of a boy with a bicycle, and with frills knowledge and whatever it.
Showing posts with label Sepeda. Show all posts
Showing posts with label Sepeda. Show all posts

Sunday, January 9, 2011

Penyewaan Sepeda di Washington DC

Salam sobat Sepeda Hijau... Apa kabar? Semoga baik-baik saja ya? Sudah lama tidak posting karena sibuk dengan pekerjaan, hehe... Tapi kali ini saya menyempatkan untuk posting selagi masih ingat, sebab baru tadi pagi saya menonton salah satu acara kesukaan saya, Dunia Kita. Baiklah, ini dia...
Source
Ratusan pangkalan sepeda bertebaran di ibukota Amerika Serikat, Washington DC, mendorong warga kota ini untuk hidup lebih sehat dan ramah lingkungan. Sepeda merah yang ditawarkan Capital Bikeshare yang lazim digunakan sebagai sarana transportasi dan rekreasi ini terus meningkatkan jumlah pelanggan karena biaya murah, tersedia di berbagai lokasi dan sistem penyewaan yang mudah. - Dunia Kita Ep. Tahun Baru 30 Desember 2010

Monday, September 27, 2010

Sepeda Amfibi, Di-Cycle



Wah, musim hujan yang tidak menentu seperti belakangan terjadi tentu menyulitkan bagi beberapa orang yang bertempat tinggal di wilayah yang sudah langganan banjir ya? Atau jalan menuju rumah selalu tergenang air? Ingin jalan kaki, naik angkutan umum, mobil atau motor pribadi bahkan sepeda seperti biasa pun sulit. Naah, The Di-Cycle merupakan salah satu solusinya. Jadi kayak iklan, hehehe_


















Di-Cycle adalah konsep transportasi dikembangkan untuk Spelen Brabantse kompetisi desain Belanda pada tahun 2005. Berdasarkan tema yang diberikan olahraga dan desain, GBO membuat kendaraan roda dua yang dapat dikendarai di atas tanah maupun di atas air. Tujuan dari konsep ini adalah untuk melibatkan orang di kota Helmond secara aktif. Helmond punya jaringan jalan dan saluran yang luas. Hal ini menawarkan kesempatan jenis baru bagi pemanduan tur kota. Sementara aktif di udara segar, kita bisa menikmati yang paling bagus, tempat turis di Helmond dan bahkan mengunjungi mereka. Perusahaan yang mensponsori Di-Cycle adalah Gamma Holding, Dorel Netherlands dan Janssen - Fritsen.

Saturday, September 25, 2010

CarvX, Si Sepeda Roda Empat

Ini dia sepeda yang memiliki empat buah roda layaknya mobil dan dikemudikan dengan posisi duduk yang santai. Seperti keterangan di situsnya, CarvX adalah sebuah sepeda telentang dengan empat roda, keempat rodanya dapat miring secara bersamaan dengan kemudi khusus/teknik miring. Teknik ini akan memberikan cara yang sama sekali baru dalam mengendarai sepeda. Rangkanya terbuat dari aluminium, memiliki empat suspensi independen wishbone ganda. Sepeda ini juga dilengkapi dengan empat rem cakram hidrolik, dan kecepatan 14 Rohloff hub. Keuntungan dari sepeda berbaring adalah sedikit daya yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan yang relatif tinggi. Kemungkinan hilangnya kontrol atau jatuh sangatlah kecil. The CarvX, memiliki titik pusat gravitasi rendah dan dapat digunakan pada semua jalan/trek.

Wednesday, March 3, 2010

Muscle to boost Bike

Hi friend ... how are you doing? It must be good right? Previously I apologize because I rarely post due to busy school matters and so on. However, now I took the time to re-share to all friends. Yaa ... although only slightly.

Cycling trip more efficient energy per kilometer than the trip in any way. Bicycles provide high efficiency because of the application of push and pull carefully. Frame made of pipes for pipe more resistant to pressure than the solid rod with the same weight. If the pedal was encouraged, rear wheel chain, which then planted on the ground. However, due to limited human drive, gears or gear used to reduce the speed of a bicycle and thus generate sufficient impetus for the passing grade.


Jendela Iptek - Teknologi
PT Balai Pustaka, Jakarta
Roger Bridgman 2000

Tuesday, December 22, 2009

Law of Uzan

Perhaps one of the security system on the bike today with disc brakes as brake system. However, still many cyclists (me too :D) which still uses his bicycle brake the old version bike brake , velg as object wheel brakes.

I think I raised the topic this time is not an excess or deficiency of a braking system of the old version. Called an oddity even in my opinion can not be so. Maybe I better call it an old technology dynamics, qiqiqiqiq (I learned this word from old brother Jhoni): D. Asbabunnuzul (in religion: reason why a word "down") I post this article when I felt that I braking performance increases at certain times.


Bike Examination

Hello Friends of Sepeda Hijau.. How are you? Hopefully in good health. I want to say now is: At last the first semester exams came to an end ... But, interesting as English exam on Saturday, December 12, 2009, there were reading the text contents of the bicycle. And immediately it occurred to me that this will be my post on sepedahijau.blogspot.com. In a flash I had been working on this problem.
Riding a bicycle is a great way to get around. Bicycles are quiet, fun to ride, and you don’t need gas or electricity to make them go. You just use the power of your legs!

Saturday, November 21, 2009

Bike Connection Framework

Welding with gas tungsten weak (TIG = Tungsten inert gas) is the way used to connect metal parts of the bike today.


Jendela Iptek - Teknologi
PT Balai Pustaka, Jakarta
Roger Bridgman 2000

Saturday, November 14, 2009

Kilobike Grow With Your Child

Regards for sepeda hijau's mate! It's been a long time I knew about this news, but just now I have to say. Why? Since I lost the link to get this info. This time the bike made specifically for children, because growth is very real indeed.

The Expanding Kilobike Concept Kilo/Yanko Design

The tricky thing about buying a bike (or anything else) for a kid is that there's a 99.9-percent certainty they'll outgrow it. The genius behind the Kilobike is that while they're between the ages of 6 and 12, the bike will grow with them.

The Kilobike, a concept by German firm Kilo Design, comes with swappable joints in the frame's top tube, which expand it out diagonally. When teamed with standard seat- and handlebar-height adjustments, these joints allow the bike to grow right along with a child's ever-lengthening limbs while ensuring they ride with proper ergonomics. Not to mention saving mom and dad a few dollars over the years.

It's one of those conceptual designs that seem so simple that they would have to have existed in the mainstream by now, right?

[Kilo Design via Yanko Design]



Friday, November 6, 2009

Pengereman

Baiklah, setelah lama tidak posting, akhirnya saya kembali posting dengan topik yang masih sama (sepeda). Dan sekedar info, untuk sementara ini mungkin beberapa dari posting saya belum disertai gambar, karena sedang ada kerusakan media menggambarnya. Jadi, mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, tetap baca terus sepedahijau.blogspot.com, terima kasih.

Kecepatan sepeda saat menuruni bukit dibatasi oleh friksi, yang menghasilkan daya melawan gravitasi yang menyebabkan pertambahan kecepatan. Bila friksi menyeimbangkan grafitasi, sepeda berhenti berakselerasi. Resistor dapat mengontrol arus dari baterai dan menghasilkan tegangan berlawanan yang meningkat bersama dengan arus. Bila daya dihidupkan, arus meningkat hingga tegangan resistor menyeimbangi tegangan baterai.

Blok rem menggemnggam roda untuk mengontrol friksi
Kabel mengontrol tekanan blok rem pada roda


Jendela Iptek - Elektronika
PT Balai Pustaka, Jakarta
Roger Bridgman 2000

Sunday, October 25, 2009

Sepeda dari Masa ke Masa

Masih seputar blogwalking yang memberi manfaat besar terhadap kita. Kali ini saya menemukan artikel berjudul "Sepeda dari Masa ke Masa", sebuah perkembangan sepeda sejak awal dipikirkan dan dirancang. Oia, saya mendapatkan artikel ini tnpa seizin dari pemiliknya, karena saya pikir beliau sudah tidak menulis artikel pada blognya lagi sejak 13 Desember 2008, tetapi mudah-mudahan ucapan terima kasih saya dapat diterima oleh beliau. Mari kita simak apa yang telah dituliskannya.


Ini adalah sepeda yang dibuat pertama kali oleh orang Jerman, Baron von Drais pada
tahun 1817, trus dinamain Draisienne. Semuanya terbuat dari kayu. Cara menggunakannya yaitu dengan mendorongnya kaki ke tanah.







Tahun 1839, Kirkpatrick MacMillan seorang pandai besi dari Skotlandia mendesaian sepeda yang tidak digerakkan dengan menjejakkan kaki ke tanah dan dinamakan MacMillan Velocipede.







Sepeda yang diproduksi secara masal yaitu pada tahun 1860, dirancang oleh orang perancis yang bernama Pierre Michaux, hasil rancangannya dinamain Michaux Velocipede.








Sepeda dirancang menggunakan metal yang ringan di sebelah kanan ini dibuat oleh orang Inggris, Reynolds pada tahun 1869, tapi hanya framenya aja, trus roda dari kayu tetapi dilapisi karet, karetnya dipakukan ke roda kayu. Sepedanya dinamain Phantom.






Tahun 1870 sebuah pabrik sepeda di Coventry Inggris mendesain sepeda yang diberi nama Ariel James Starley dan William Hillman mendesain si Ariel ini, dimana seluruh bagian sepeda dibuat dari metal.







Tahun 1876 sepeda roda tiga pertama diproduksi masal oleh Cobentry Lever yang dibuat oleh Starley dan diberi nama Salvo. Dilengkapi dengan lampu penerangan dan menjadikan kendaraan paling populer kala itu.




Kangaroo dibuat pada tahun 1878. Sepeda yang dilengkapi sistem perpindahan gear dan yang menciptakan pemindahan gearnya adalah Otto dan Wallace, hasil ciptaannya dipatenkan oleh mereka berdua. Sepeda ini juga mulai dilengkapi dengan rem. Karena kecepatannya sudah mulai tinggi.







Ketika orang mulai memikirkan kecepatan sepeda, pada tahun 1879, Bayliss Thomas membuat sepeda yang nyaman dan lebih cepat, dilengkapi dengan pedal dari karet dengan berat sepeda hanya 22 kg.






Tahun 1879 juga mulai ada yang bikin sepeda menggunakan rantai. Nama pembuatnya Harry John Lawson orang Inggris dinamain Lawson Bicyclette.







Ini dia prototipe cikal bakal sepeda modern, dibuat tahun 1885 oleh John Kemp Starley keponakan si pembuat sepeda Ariel, James Starley. Dimana sepeda ini bentuknya seperti sepeda yang kita lihat sekarang. Ada sadelnya, rantai, rem dll deh. Sepeda ini dinamain rover.



Itulah yang beliau tulis di sana. terima kasih.

Thursday, October 22, 2009

Se-bagian Sepeda

Tadi, lagi googling nyari gambar untuk artikel saya karena belum sempet bikinnya (PC masih rusak), eeeh ketemu artikel yang menarik perhatian saya. Setelah saya baca sekilas, tanpa pikir panjang langsung saya comment ke empunya, eeeh (lagi) nggak lama langsung di bales. Dan jawaban yang saya tunggu-tunggu itu pun muncul "silahkan". well, nggak lama langsung kita lihat aja_ :D
Ini dia. Ini adalah bagian-bagian sepeda modern -setidaknya sampai atikel ini diposkan-. Namun sepeda saya tidaklah seperti ini (lebih kaku atau kurang modern).Groupset adalah seluruh komponen mekanik untuk membangun sebuah sepeda. Groupset adalah bagian sepeda yang melekat bersama dengan frame, fork, stem, wheels, tires, sadle, dan handlebars sehingga membentuk sepeda yang utuh. Groupset terdiri dari :
* Shifter (tuas pemindah gigi), kiri (depan) dan kanan (belakang)






* Brake lever (tuas rem), kiri (depan) dan kanan (belakang)






* Brake caliper (rem) bisa berupa v-break atau diskbrake: front and rear







* Derailleurs (pemindah gigi): front and rear






* Headset (pengikat steering tube fork dengan stem)





* Bottom bracket (as tengah)







* Crankset (gear depan lengkap dengan lengan kayuh kiri kanan)






* Chain (rantai)






* Cassette (gear belakang yang terdiri dari 7 – 10 gear)






* Hub and free hub (as roda depan dan belakang)






* Perkabelan dan rumah kabel

Mungkin cukup (meski nggak akan pernah cukup untuk ilmu) dulu, lumayan untuk nambah ilmu. Terima kasih untuk mas Aje dan terima kasih juga untuk para pembaca Sepeda Hijau.

Friday, October 16, 2009

Sepeda "Aman" Bergir

Salam sepeda hijau... setelah sekian lama tidak mem-post artikel terkait, kini saya kembali dengan post yang lumayan meski masalah yang membuat ini terhambat belum berlalu. Check this out...!

Sepeda masa lampau mempunyai roda yang besar sekali sehingga dengan satu kali putaran pedal saja pengendaranya dapat menempuh jarak yang cukup jauh. Keuntungan lain penggunaan roda besar itu ialah pengendara dapat menikmati melucurnya sepeda dengan halus. Sepeda masa lampau, yang diperkenalkan pada tahun 1870-an, mempunyai roda depan yang tingginya 1,5 meter, sedangkan roda belakangnya hanya 2/3 dari roda depan itu. Sayangnnya, sepeda semacam itu berbahaya jika dinaiki. Jika sepeda berhenti dengan mendadak, pengendaranya akan terlempar di atas stannya. Sepeda aman seperti yang tampak disini, buatan tahun 1888, lebih aman karena perbedaan ukuran kedua rodanya lebih kecil. Pedalnya dihubungkan dengan roda depan oleh sistem gir matahari-dan-planet, yang mengubah gerakan naik-turun pedal itu menjadi gerakan putar rodanya.
>>Pedal yang menggerakkan gir planet, yang mengelilingi gir matahari, yang memutar sumbu roda.

Jendela Iptek - Teknologi
PT Balai Pustaka, Jakarta
Roger Bridgman 2000

Monday, March 16, 2009

Tips Bersepeda

Wah, BBM mulai langka dan harganya naik turun, perekonomian lagi krisis, akibat pemanasan global makin terasa, kayaknya naik sepeda asik juga tuh. Kebetulan nih, ada tipsnya, naik sepeda aja yuk...

1 Periksa keadaan sepeda
Periksa dan pastikan semau bagian sepeda berfungi dengan optimal.
1.1 Kaca sepion. Atur dengan tepat melalui jok (bangku pengendara) sepeda.
1.2 Rantai. Beri pelumas secukupnya bila rantai seudah mulai terlihat kuning kecoklatan karena berkarat atau sekiranya terlihat kering.
1.3 Rem. Periksa tuas dan engselnya apabila kering, berilah pelumas secukupnya. Serta periksa ketebalan dan posisi kampas bila terlalu tipis, terlalu jauh dari ban atau ada sesuatu yang menempel pada kampas rem tidak akan berfungsi dengan baik.
1.4 Setir atau kemudi atau stang. Luruskan posisinya dengan ban serta rangka sepeda melalui jok sepeda.
1.5 Roda atau Ban. Periksa, apakah tekanannya kurang atau malah bocor, serta periksa apakah terdapat sobekan atau penipisan pada kembang ban yang sangat, jika ada maka gantilah. Jika tidak ada, wah, gimana menggunakannya? Lha wong bannya aja nggak ada. Hehehe...
1.6 Spakbor atau istilah kerennya casing wheel. Jika ada, periksa jaraknya dengan ban. Jika tidak, itu akan mengakibatkan sisi belakang baju kita akan bermotif black-dot apabila kita melalui tempat yang agak basah. Meskipun begitu, terkadang spakbor juga kurang melindungi dari proses pe-motifan itu.
1.7 Jok. Jangan mengatur ketinggian jok terlalu tinggi, karena dapat menyakiti atau bahkan menjatuhkan kita pada saat kita berhenti. Aturlah sesuai tinggi selangkangan atau setidaknya sesuai dengan jangkauan kaki.
1.8 Oper gigi atau apalah itu (saya nggak tahu istilah lainnya, yang penting mudah dimengerti). Jika ada, aturlah oper gigi sesuai tipe jalan (mendaki, menurun, curam, landai, rata, bergelombang, berbatu, berpasir, berumput, berlumpur, berair, kering, basah ,belok, becek, banjir dsb.), seuai dengan jarak yang ditempuh, waktu yang dimiliki, penting-tidaknya ke tempat tujuan atau sesuai dengan program kesehatan kita.
1.9 Standar. Periksa apakah standar dapat diangkat dan diturunkan. Pastikan standar diangkat saat berkendara.

2 Periksa Keadaan Kita (Pengendara)
Setelah diperiksa dan dipastikan bahwa semua bagian sepeda sudah lengkap dan dapat berfungsi dengan optimal, kini mari kita periksa dan pastikan juga keadaan pengendara.
2.1 Pakaian. Gunakanlah baju lengan panjang dan celana panjang agar tubuh kita terlindungi dari terik matahari atau dinginnya udara, selain itu juga melindungi tubuh kita dari kotoran dan debu jalan.
2.2 Pengaman. Jaket, sepatu, tempurung, helm, topi dan masker dapat membantu kita untuk lebih terlindung dari berbagai hal yang tidak diinginkan.
2.3 Fisik. Pastikan diri kita mampu untuk mengayuh sepeda samapi tujuan. Jangan berkendara bila mengantuk (apalagi mabok), lemas, pusing dan sebagainya yang dapat membahayakan keselamatan kita.
2.4 Mental. Yakinkan bahwa kita tidak dalam keadaan yang terktekan, was-was, ketakutan atau memikirkan berbagai macam hal yang dapat mengganggu konsentrasi kita saat berkendara.

3 Siap Berangkat
Kini kita bersiap berangkat ke tujuan.
3.1 Petapan tujuan. Tetapkan tujuan sebelum berangkat dan apa yang akan kita kerjakan disana serta dimana saja kita akan mampir atau bertransit. Kemudian niatkan dan membaca do’a agar sampai ketujuan dengan selamat, amin...
3.2 Jarak dan waktu tempuh. Pilihlah jalan yang sekiranya mudah ditempuh, tidak banyak gangguan, kemacetan dan bencana alam, tidak berputar sehingga jauh atau jalan yang bertahap (a-b-c-d) serta tidak berulang (a-d-a-c-d-b). Tetapi terserah sih, jika situasi dan kondisinya memungkinkan, mungkin dengan melalui jalan yang agak memutar dapat menghilangkan kepenatan.
3.3 Perbekalan. Apabila perjalan dirasakan terlalu jauh atau terlalu memakan waktu, sebaiknya membawa bekal (makanan dan minuman atau uang) yang cukup agar kondisi fisik tidak menurun dalam perjalanan sehingga dapat membahayakan keselamatan. Selain itu, periksa kelengkapan barang-barang yang perlu dibawa atau disampaikan ke tempat tujuan. Jangan sampai tertinggal yaa?!

4 Perjalanan
Optimalkan keadaan sepeda dan pengemudi serta jalankan rencana yang telah dibuat saat bersiap untuk berangkat.
4.1 Posisi pengendara.
4.1.1 Saat berkendara, duduklah pada pangkal (bagian yang belakang atau bagian yang lebar) jok sepeda, jangan pada ujung jok karena urat-urat yang terletak di selangkangan akan terhimpit sehingga peredaran darah tidak lancar menimbulkan berbagai penyakit seperti kesemutan, kelelahan dan penyakit-penyakit lain yang menyerang dari kaki sampai pinggang (ngerti kan maksudnya? =]).
4.1.2 Meskipun duduk pada pangkal dapat meminimalisir gangguan-gangguan, akan lebih baik jika sesekali kita mengayuh sepeda sambil berdiri (nggak duduk di jok maksudnya). Selain itu, mengangkat badan saat melewati jalan yang berbatu (tidak rata) dapat meredam getaran pada tubuh bagian bawah.
4.1.3 Genggamlah stang dengan erat dan tepat yakni pada ujung stang (yah nggak di ujung-ujung banget lah...) dan jangan membentangkan lengan dengan sempurna, ini akan meredam getaran pada tubuh bagian atas.
4.1.4 Duduklah dengan tegak dan pandangan lurus ke depan (tapi jangan kaku).
4.2 Posisi sepeda.
4.2.1 Kendarailah sepeda di tepi kiri jalan, jangan cepat berpindah ke tengan jalan saat ingin mendahului kendaraan lain setelah itu kembalilah ke tepi kiri dengan bertahap.
4.2.2 Periksalah keadaan jalan saat ingin menyeberang dan berilah tanda sebelum menyeberang.
4.2.3 Jagalah jarak dengan pengendara lain.
4.3 Kecepatan sepeda. Jangan berkendara dengan kecepatan yang terlalu tinggi (emangnya balapan) karena akan meningkatkan resiko kecelakaan, sesuaikanlah dengan keadaan jalan dan waktu yang dimiliki.
4.4 Percepatan sepeda. Jangan mempercepat sepeda dengan seketika karena akan mempercepat kerapuhan pada roda gigi dan rantai serta mempercepat kelelahan. Tambahlah kecepatan sepeda dengan bertahap seperti pada saat kita mempercepat sepeda motor dari gigi satu-dua-tiga-empat(-lima). Betul?
4.5 Kosentrasi. Tetaplah berkonsentrasi pada keadaan di jalan. Jangan ngeliatin mbak-mbak yang nunggu angkot di pinggir jalan sambil ngedip-ngedip sebelah mata ke kita (walah... ketahuan ngada-ngadanya, hehehe...), sate yang lagi dikipa sama mas-masnya, buah-buah yang dijual di pinggir jalan, orang gila lho?, toko suvenir atau apalah itu...

5 Sampai di Tujuan
Akhirnya sampai juga di tempat tujuan...
5.1 Berhenti. Hentikanlah laju sepeda. Pengereman yang baik dilakukan dengan perlahan dan bertahap serta serempak antara rem depan dan rem belakang.
5.2 Parkir. Parkirkanlah sepeda padatempat pemarkiran, jika tidak ada parkirlah di tempat yang sekiranya benar dan diperbolehkan. Selain itu, parkir di tempat yang rindang dapat memperkecil kemungkian meletusnya ban dan pemanasan pada jok sepeda.

Wow, Cuma mau naek sepeda aja ribet banget. Hmm, tapi prakteknya nggak ribet-ribet amat dan ternyata naik sepeda asik juga... Naik sepeda juga ya!
Sekian tips naik sepeda dari saya, jika ada yang kurang silahkan ditambahkan, jika ada yang lebih silahkan dikembalikan, jika ada yang kurang tepat posisinya silahkan diurutkan, jika ada tambahan dari saya tulisannya segera menyusul. Terima kasih.



03-04 Januari 2009