Ups and downs of a boy with a bicycle, and with frills knowledge and whatever it.

Wednesday, October 13, 2010

BM [Bebas Membayar]

Sumber
Salam sobat sepeda hijau... Beberapa waktu lalu dalam perjalanan saya, saya melihat kejadian seperti ini [lihat foto]. Adakah di antara sobat-sobat sekalian yang pernah melihatnya juga? Atau bahkan mengalaminya? Hya, terlihat lucu bukan? Beberapa anak dengan polosnya menumpang mobil pick up, atau di tempat saya tinggal lebih akrab disebut “mobil bak", yang tidak dikenal siapa pengemudinya demi pulang ke rumah yang jaraknya mungkin agak jauh dari sekolah dengan seru, menyenangkan, tidak lelah [menghemat tenaga], cepat [menghemat waktu] dan gratis [menghemat uang]:D, atau mungkin hanya untuk kesenangan dan sensasi semata.

Saat itu [melihat anak-anak sekolah menumpang pick up] saya langsung teringat ketika dahulu saya duduk di bangku SMP. Kala itu saya bersekolah di SMP Negeri 1 Cikarang Utara, yang letak geografisnya agak jauh dari rumah saya, sedangkan mayoritas teman saya melanjutkan untuk sekolah di SMP Negeri 3 Cikarang Utara dan MTs Al-Mujahidin yang rata-rata juga lebih dekat dari rumah kami.

Sumber
Kala itu saya sering berjalan kaki, juga karena belum diizinkan naik sepeda ke sekolah, untuk pulang dari sekolah karena untuk menghemat pengeluaran, meski ongkos naik angkot waktu itu masih Rp. 500,- yang juga masih bisa untuk membeli es teh manis satu plastik berukuran setengah Kg atau gorengan dua buah XD. Namun tidak lama, karena saya selalu melewati SMPN 3 ketika berjalan pulang, saya bertemu teman-teman saya yang satu SD atau teman-teman yang tinggal dekat rumah saya. Dari situlah semua dimulai.

Sumber
Akhirnya saya berjalan kaki hanya sampai SMPN 3, kumpul dan bertemu dengan teman-teman saya di sana, sambil ngobrol-ngobrol ringan kami menunggu datangnya mobil bak. Aaaaand... Foila, akhirnya tampak juga. Dengan seru –agak ekstrim/berbahaya– kami memberhentikan mobil itu. Jika mobil itu tidak mau berhenti, kami pun menyoraki dengan perkataan-perkataan polos anak SMP “Wuuuh!”, “Pelit..”, dan lain sebagainya sambil menendang-nendang dan melompat-lompat –aah kenakalan bocah SMP–. Tetapi apabila mobil itu berhenti , dengan senang dan cepat-cepat kami langsung naik ke atas bak mobil itu dan dengan senangnya berkata “Teruzzz”. Dan perjalanan pulang yang seru, menyenangkan, tidak lelah, cepat dan gratis pun terlaksanakan. Oia, mungkin itu juga yang menyababkan teman-teman saya menyebut kegiatan ini sebagai BM [Bebas Membayar], karena gratis :D.

Aah, sangat menyenangkan. Terkadang hati ini merindukan saat-saat seperti itu. Bagaimana dengan sobat sepeda hijau? Haha, kini kita hanya dapat mengenang masa-masa muda yang indah dan tidak dapat mengulangnya.

0 comments:

Post a Comment